Judul: Gaul Boleh, Lupa Allah Jangan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan kesehatan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Teman-teman yang dirahmati Allah,
Kita hidup di zaman modern, zaman di mana semuanya serba cepat dan serba canggih. Kita bisa update status, bikin konten, nongkrong bareng teman, atau ngikutin tren yang lagi viral. Semua itu nggak salah. Islam itu agama yang tidak melarang kita untuk gaul. Bahkan Rasulullah SAW sendiri adalah sosok yang sangat sosial — beliau ramah, santun, dan mudah bergaul dengan siapa pun.
Tapi... ada satu hal penting yang harus kita ingat:
???? “Gaul boleh, tapi jangan sampai lupa sama Allah.”
Kalau harta dan anak saja bisa membuat lupa Allah, apalagi gadget, game, atau media sosial. Kadang kita lebih sibuk scroll TikTok daripada buka Al-Qur’an, lebih semangat update story daripada shalat tepat waktu. Padahal, semua itu cuma hiburan sementara.
Teman-teman,
Jadi remaja yang gaul itu keren, tapi lebih keren lagi kalau gaulnya tetap menjaga iman.
Kita bisa tampil modern, aktif di media sosial, punya banyak teman, tapi tetap ingat Allah. Misalnya:
Nongkrong tapi tetap jaga waktu shalat.
Main media sosial tapi isi kontennya bermanfaat.
Punya gaya keren tapi tetap sopan dan sesuai ajaran Islam.
Karena sejatinya, gaul yang sesungguhnya adalah ketika kita disenangi manusia, tapi juga diridhai oleh Allah.
jangan sampai gaul bikin lupa tujuan hidup kadang kita sibuk ngejar validasi- likes, followers, outfit hits, sampai lupa kalau yang penting bukan dilihat orang tapi dilihat allah
seperti dalam hadist nya
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian."
(HR. Muslim, no. 2564)
Makna Singkat:
Hadis ini mengajarkan bahwa nilai manusia di sisi Allah bukan pada penampilan luar atau kekayaan, melainkan pada ketulusan hati dan amal perbuatannya.
Jadi, yang membuat seseorang mulia bukan karena dia cantik, tampan, atau kaya, tetapi karena hatinya bersih dan amalnya baik.
*TREN BISA BERUBAH TIAP HARI, TAPI NILAI IMAN TETAP ABADI*
Wasalamualaikum wr. wb


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!