Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.اللهم صل وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Alhamdulillahi robbil 'alamin, nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh, wa na'udzubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiaati a'maalinaa.
Man yahdihillahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlil falaa haadiya lah.
Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rosuuluh.
Allahumma sholli wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad, wa 'alaa aalihi wa shohbihi ajma'iin.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan kepada kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat menunaikan kewajiban salat Jumat pada hari yang mulia ini.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan ibadah Jumat pada hari yang mulia ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marah adalah sifat yang wajar dimiliki manusia. Namun, apabila marah tidak dikendalikan, dapat membawa kepada dosa dan kerusakan. Oleh karena itu, Islam melarang umatnya untuk mudah marah. Rasulullah SAW bersabda:
> “Lā taghdhab” — “Jangan marah.”
(HR. al-Bukhari)
Hadis ini disampaikan Rasulullah berulang kali kepada sahabatnya, menandakan betapa pentingnya menahan amarah.
Jamaah yang berbahagia,
Marah yang tidak terkendali dapat menimbulkan permusuhan, perpecahan, dan bahkan tindak kezaliman. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 134:
> “(Yaitu) orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mampu menahan amarah adalah orang yang mulia di sisi Allah.
Rasulullah SAW juga memberikan cara untuk menahan amarah:
1. Jika engkau marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah.
2. Jika masih marah, maka berbaringlah.
3. Berwudhulah, karena marah berasal dari setan, dan setan diciptakan dari api, maka air dapat memadamkannya.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Mari kita jadikan diri kita termasuk golongan orang yang mampu menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain, dan senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian hidup.
أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
---
Khutbah Kedua
الحمد لله
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan itu adalah menahan amarah dan menjaga lisan kita dari perkataan yang menyakiti.
Rasulullah SAW bersabda:
> “Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Semoga kita termasuk orang yang mampu mengendalikan amarah, memaafkan kesalahan orang lain, dan senantiasa mendapatkan rahmat serta ampunan Allah SWT.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan dosa seluruh kaum Muslimin dan Muslimat.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون.
فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar
Tuliskan Komentar Anda!