Syaikh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makassari adalah seorang ulama besar, pejuang, dan sufi yang lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, pada abad ke-17. Sejak kecil ia dikenal cerdas, tawadhu, dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Pada usia muda, Yusuf meninggalkan kampung halamannya untuk menuntut ilmu ke berbagai negeri.
Perjalanannya membawanya ke Yemen, Hijaz, Syam, hingga Turki dan Afrika Selatan. Di berbagai tempat itu, ia belajar kepada para ulama besar dan akhirnya memperoleh gelar Tajul Khalwati, karena menjadi salah satu tokoh penting dalam Tarekat Khalwatiyah. Ia kemudian menjadi guru yang dihormati dan dikenal memiliki akhlak sangat lembut serta wawasan keagamaan yang mendalam.
Ketika kembali ke Nusantara, Syaikh Yusuf melihat rakyat tertindas oleh penjajahan Belanda. Ia pun bergabung dengan perjuangan menegakkan keadilan dan membela tanah air. Karena pengaruhnya sangat kuat, Belanda menganggapnya berbahaya dan akhirnya menangkap serta mengasingkannya ke berbagai tempat, hingga akhirnya dibuang ke Cape Town, Afrika Selatan.
Walaupun dalam pengasingan, Syaikh Yusuf tetap mengajarkan Islam, memberikan keteladanan, dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Dari tangan beliau, Islam tumbuh subur di Afrika Selatan. Hingga wafatnya, ia dikenang sebagai ulama, sufi, dan pahlawan yang gigih memperjuangkan kebenaran.
1. Asal-Usul dan Latar Belakang
Lahir: 3 Juli 1626 di Moncong Loe, Gowa, Sulawesi Selatan.
Wafat: 23 Mei 1699 di Cape Town, Afrika Selatan.
Pengaruh lingkungan keluarga:
Syaikh Yusuf berasal dari keluarga bangsawan Gowa yang religius dan mencintai ilmu. Sejak kecil ia mendapat pendidikan agama dari ulama istana. Lingkungan keluarga yang disiplin, beradab, dan terbuka pada ilmu membuatnya terdorong menuntut ilmu jauh hingga Timur Tengah.
2. Perjalanan Menuntut Ilmu
Tempat-tempat beliau belajar:
Gowa
Banten
Aceh
Yaman
Hijaz (Makkah–Madinah)
Syam (Damaskus)
Gujarat (India)
Istanbul (Turki)
* Guru-Guru Nya
Syekh Ibrahim al-Kurani (ulama besar di Syam)
Ulama Hijaz seperti Syekh al-Makki
Ulama Aceh dan Banten
Mursyid tarekat Khalwatiyah di Turki
Beberapa ulama Yaman dan Gujarat
Tantangan terbesar pada zaman itu:
Perjalanan jauh yang memakan waktu bertahun-tahun dengan risiko bahaya di laut.
Kondisi politik tidak stabil akibat konflik kerajaan dan penjajahan.
Terbatasnya akses kitab dan pusat pendidikan bagi orang Nusantara.
3. Karya Intelektual
Beberapa karya penting Syaikh Yusuf antara lain:
1. Zubdatul Asrār
– Membahas tasawuf tingkat tinggi dan penyucian jiwa.
2. Al-Barakat as-Sailaniyah
– Menjelaskan amalan tarekat Khalwatiyah dan adab berdzikir.
3. Al-Fawāidul Bahiyah
– Tentang akhlak dan cara mendekatkan diri kepada Allah.
4. Taj al-Asrār
– Risalah tentang tauhid dan etika seorang salik (penempuh jalan spiritual).
Pengaruhnya:
Karya-karyanya memperkuat perkembangan tasawuf di Nusantara, Afrika Selatan, dan Timur Tengah. Ia dikenal sebagai penghubung jaringan tarekat global.
4. Peran dan Kontribusi Global
Bidang keahlian internasional:
Tasawuf (sufisme)
Dakwah
Pendidikan dan spiritualitas
Politik dan perjuangan anti-penjajahan
Negara tempat perjuangannya:
Indonesia (Gowa, Banten, Aceh)
Yaman
Hijaz
India
Turki
Sri Lanka (tempat pembuangan sementara)
Afrika Selatan (tempat dakwah dan wafatnya)
5. Murid dan Jaringan Keilmuan
Beberapa murid dan pengikut penting:
Para bangsawan dan ulama Banten pada masa Sultan Ageng Tirtayasa
Tokoh-tokoh tarekat Khalwatiyah di Yaman, India, dan Afrika Selatan
Komunitas Muslim Cape Town yang menjadikan beliau wali dan panutan spiritual
Murid tidak tercatat satu per satu, tetapi jaringan tarekatnya menyebar hingga Nusantara dan Afrika.
6. Perjuangan dan Keteguhan Iman
Berjuang bersama Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOC di Banten.
Menolak tunduk kepada penjajah walau ditangkap dan dibuang berkali-kali.
Tetap berdakwah meskipun diawasi ketat di pengasingan.
Menyebarkan Islam di Afrika Selatan sehingga menjadi tokoh sangat dihormati.
7. Nilai-Nilai Keteladanan
Nilai moral yang menonjol dari Syaikh Yusuf:
Semangat belajar tinggi (merantau belasan tahun)
Tawadhu dan berakhlak mulia
Kesabaran dan keberanian
Cinta tanah air dan anti penjajahan
Keteguhan iman meski diasingkan jauh dari negeri asal
8. Relevansi untuk Generasi Sekarang
Nilai perjuangan Syaikh Yusuf dapat diterapkan oleh remaja masa kini seperti:
Rajin belajar dan terus mencari ilmu dari berbagai sumber.
Tetap berakhlak baik di tengah tantangan zaman.
Mencintai tanah air dan melawan ketidakadilan.
Teguh pada prinsip, tidak mudah terpengaruh hal negatif.
Berani merantau atau keluar dari zona nyaman demi cita-cita.
9. Inspirasi Pribadi
Pertanyaan yang ingin saya tanyakan:
"Bagaimana cara menjaga hati tetap ikhlas dan kuat ketika menghadapi cobaan sebesar yang engkau alami?"
Alasan:
Karena dalam kehidupan sekarang, setiap orang sering menghadapi ujian dan tekanan. Nasihat keikhlasan dari seorang ulama besar akan sangat berharga.
10. Karya Kreatif – Kutipan Inspiratif / Puisi Pendek
Puisi Pendek
Di rantau jauh engkau melangkah,
Ilmu kau genggam, iman kau jaga.
Dari Gowa hingga Afrika Selatan,
Namamu menjadi cahaya zaman.
Wahai Syaikh Yusuf sang pejuang,
Ilmu dan akhlakmu tetap hidup sepanjang.
Kami belajar dari setiap jejak yang kau tinggalkan,
Bahwa kebenaran harus diperjuangkan dengan keteguhan dan ketulusan.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!