Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, kesehatan, dan kesempatan untuk berkumpul di majelis ilmu yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga beliau, sahabat-sahabatnya, serta seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita bersama-sama memikirkan tentang pentingnya shalat sebagai tiang agama. Shalat bukan sekedar kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam, tetapi merupakan penopang utama dari keimanan seseorang. Tanpa shalat, ibarat bangunan tanpa tiang — pasti roboh dan tidak akan berdiri kokoh.
1. Shalat sebagai Tiang Agama
Rasulullah SAW bersabda:
“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.”
(HR. Tirmidzi, no. 2616)
Hadis ini menegaskan bahwa shalat adalah bagian terpenting dari agama. Jika tiang shalat ini roboh, maka runtuh pula agama seseorang. Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja berarti telah meruntuhkan dasar keimanannya.
Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis lain:
“Perjanjian antara kami dan mereka (siapa kafir) adalah shalat. Barang meninggalkannya, maka sungguh ia telah kafir.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Betapa beratnya ancaman bagi orang yang meninggalkan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat bukan sekedar ibadah biasa, melainkan penentu keislaman seseorang.
2. Shalat sebagai Pengingat Allah
Dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 14, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama shalat adalah mengingat Allah SWT. Ketika kita shalat, kita menyebut nama Allah, memuji-Nya, memohon ampun, dan berdoa kepada-Nya. Dengan shalat yang khusyuk, hati akan tenang dan jiwa menjadi damai.
Allah juga berfirman dalam QS. Al-'Ankabut ayat 45:
“Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.”
Artinya, shalat yang benar akan menjauhkan kita dari maksiat dan keburukan. Bila seseorang masih melakukan dosa padahal rajin shalat, berarti ia belum memahami makna shalat dengan sempurna.
3. Hikmah dan Keutamaan Shalat
Shalat mempunyai banyak keutamaan yang luar biasa, di antaranya:
1. Menghapus dosa — Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimana pendapatmu jika di depan rumah seseorang ada sungai, lalu ia mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?”
Para sahabat menjawab, “Tidak.”
Rasulullah bersabda,
“Begitulah perumpamaan shalat lima waktu; Allah menghapus dosa-dosa dengan shalat itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjadi cahaya di dunia dan akhirat
Shalat memberi ketenangan batin, menguatkan hati, dan menjadi penerang jalan bagi orang beriman.
3. Menjadi amal pertama yang dihisab Rasulullah SAW bersabda:
“Amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Maka jelaslah bahwa shalat adalah ukuran baik buruknya amal seseorang.
4. Menghidupkan Shalat dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai umat Islam, kita harus berusaha menjaga shalat lima waktu tepat waktu, di masjid bagi laki-laki, dan dengan penuh kekhusyukan. Jangan jadikan shalat sebagai rutinitas tanpa makna.
Kita juga perlu mengajarkan anak-anak kita untuk mencintai shalat sejak dini, sebagaimana perintah Nabi SAW:
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan lembut dan mendidik) bila meninggalkannya pada usia sepuluh tahun.” (HR.Abu Dawud)
Dengan menanamkan kebiasaan shalat sejak kecil, generasi Islam akan tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.
Kesimpulan
Hadirin yang dirahmati Allah, Shalatnya adalah tiang agama, penopang iman, dan pembentuk akhlak. Siapa yang menjaga shalatnya, maka Allah akan menjaga dirinya, keluarganya, dan hidupnya. Namun siapa yang meremehkan shalat, maka hidupnya akan kehilangan arah dan keberkahan.
Mari kita memperbaiki kualitas shalat kita bukan sekedar menggugurkan kewajiban, namun menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!