السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله بَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
. أَمَّا بَعْدُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ أَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ… وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah bersama-sama kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Allah swt, yang senantiasa memberikan berbagai macam kenikmatan kepada kita, kenikmatan yang begitu banyak sehingga tidak ada kemampuan bagi kita untuk menghitungnya.Shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar, Muhammad saw. Juga kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan juga
kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saudara-saudaraku seiman rahimakumullah,
Dalam kesempatan khutbah hari ini, saya akan mengajak kita semua untuk ber muhasabah dan merenungkan sabda Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
"Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat perkara"
Perkara pertama, yang akan kita pertanggung jawabkan pada hari kiamat kelak adalah umur kita. Sejak kita menginjak usia baligh, seluruh apa yang kita yakini, kita ucapkan dan kita perbuat, akan kita pertanggung jawabkan kelak di akhirat. Jika kita mampu untuk memanfaatkan umur kita dengan sebaik-baiknya untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai seorang muslim, dan menjauhi apa-apa yang telah dilarang oleh Allah SWT, maka sesungguhnya kita adalah bagian dari orang-orang yang beruntung. Namun sebaliknya, jika tidak, maka kita akan merugi.
Selain daripada itu, panjangnya umur seseorang tidak menjamin masuk surga, sebaliknya pendeknya umur bukan pertanda akan masuk neraka, karena sesungguhnya keberkahan umur seseorang tidak dihitung dari lamanya dia hidup didunia, namun dinilai dari kualitas amal kebajikan yang dia lakukan. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّالنَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ )رواه الترمذى
Artinya; “Dari Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya. Dan seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).
Maka, Berbahagialah bagi siapa saja yang dapat memanfaatkan umurnya untuk menabur amal shalih, dan celakalah bagi mereka yang menggunakannya untuk berbuat kerusakan di atas bumi. Alhasil, kita akan tergolong sebagai manusia terbaik, bila dalam kesempatan hidup itu kita pandai memanfaatkannya umur kita sesuai
kehendak Allah.
Perkara kedua kita akan ditanya mengenai jasad kita, untuk apa jasad atau badan yang kita miliki digunakan? Manusia dikaruniai Allah jasad yang sempurna yang disertai panca-indra, akal pikiran, dan hati. Oleh sebab itu, segala bentuk panca indra yang kita miliki, kita jaga sebaik-baiknya, dan kita gunakan untuk mengabdi kepada Allah.
Sehingga Allah melarang kita untuk melakukan hal-hal yang dapat menjatuhkan diri kita ke lembah kesengsaraan dan kebinasaan, seperti mengharamkan narkoba, meminum minuman keras, berzina, dan akitivitas lain yang merusak kesehatan badan. Allah berfirman:
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ.
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).
Jamaah rahimakumullah
Pertanyaan Ketiga di hari kiamat adalah, untuk apa ilmu yang telah dimiliki? Ilmu adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat. Artinya, bila kita menginginkan sesuatu urusan dunia, maka diperlukan ilmu. Begitu saat kita menginginkan kebaikan diakhirat, diperlukan ilmu. Maka, jika ilmu itu bermanfaat akan menjadi sumber ketenangan hidup didunia dan di akhirat.
Selain daripada itu, kita memiliki kewajiban untuk memanfaatkan dan mengamalkan ilmu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Karena jika kita tidak mau memanfaatkan dan mengamalkan ilmu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya, maka kita termasuk orang-orang yang celaka. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW;
وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ (رَوَاهُ أَبُوْ نُعَيْمٍ فِي الْحِلْيَةِ)
Artinya; “Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardlu ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak mengamalkannya.” (HR Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’)
Oleh sebab itu, selain kita mempunya kewajiban untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya, kita juga memiliki kewajiban untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih menolong orang lain dengan ilmu yang kita miliki.
Jamaah rahimakumullah
Pertanyaan Keempat yang kelak akan ditanyakan pada hari kiamat adalah, mengenai harta kita, dari mana kita memperolehnya dan untuk apa kita belanjakan.
Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat. Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan. Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan jalan yang halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal.
Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk membelanjakan harta kita untuk kebaikan dan perjuangan di jalan Allah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Al-Baqarah ayat 261 :
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Al-Baqarah; 261)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
mudah-mudahan khutbah yang disampaikan bermanfaat dan dapat menuntun kita menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh barakah. Serta, mudah-mudahan ilmu, umur, harta, dan badan yang kita miliki dapat kita manfaatkan dan memperoleh ridha Allah SwT Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ.أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ; كَمَا قال اللهَ تَعَال
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، فقال تعالى: إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Komentar
Tuliskan Komentar Anda!