Khutbah pertama
Alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruh, wa na’udzu billahi min syururi anfusina wa min sayyi’ati a’malina.
Man yahdihillahu fala mudhilla lah, wa man yudhlil fala hadiya lah.
Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Allahumma shalli wa sallim wa baarik ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in.
Amma ba’du,
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Karena dengan takwa, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah kita pada hari ini adalah “Kejujuran”.
"Kejujuran adalah akhlak mulia yang menjadi dasar dari semua kebaikan. Tanpa kejujuran, semua amal akan kehilangan nilainya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallHendaklah kalian selalu jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jujur berarti berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan. Orang yang jujur akan dipercaya oleh manusia dan dicintai oleh Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal dengan gelar Al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Gelar itu beliau dapat bahkan sebelum diangkat menjadi nabi, karena kejujurannya yang luar biasa.
Jamaah yang berbahagia,
Kejujuran harus diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan — dalam berdagang, bekerja, belajar, bahkan dalam beribadah. Janganlah kita berbohong untuk mencari keuntungan dunia, karena kebohongan hanya akan membawa kehancuran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaha wakuunuu ma’a as-shaadiqiin.”
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)
Marilah kita jadikan ayat ini pedoman hidup kita, agar senantiasa jujur dalam niat, perkataan, dan perbuatan.
Aquulu qaulii haadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum, fastaghfiruuh, innahu huwal ghafurur rhohim.
Khutbah Kedua
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, wal ‘aaqibatu lil muttaqiin, wa laa ‘udwaana illa ‘alaz zhaalimiin.
Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kejujuran adalah cahaya hati yang menerangi kehidupan manusia. Orang yang jujur akan tenang hatinya, tenteram hidupnya, dan disukai oleh banyak orang. Sementara orang yang berdusta, hidupnya penuh kegelisahan dan akan kehilangan kepercayaan.
Mari kita didik diri kita, anak-anak kita, dan seluruh keluarga kita untuk selalu jujur, walaupun kadang terasa berat. Karena dari kejujuran lahirlah kepercayaan, dan dari kepercayaan lahirlah kebaikan serta keberkahan.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Allahumma aj‘alnaa minas shoodiqqiin, waghfir lanaa dzunuubanaa, wa thahhir quluubanaa, wa ashlih niyaatanaa wa a‘maalanaa.
Allahumma waffiqnaa limaa tuhibbu wa tardhaa, waj‘alnaa min ‘ibaadikas shaalihiin.
Allahumma shalli wa sallim wa baarik ‘ala nabiyyinaa Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shahbiIbaadallaah,
Inna Allaaha ya’muru bil ‘adli wal ihsaani wa iitaa’i dzil qurbaa, wa yanhaa ‘anil fahsyaa’i wal munkari wal baghyi, ya‘izhukum la‘allakum tazakkaruun.
Fadzkurullaaha al-‘adhiima yadzkirkum, wasykuruuhu ‘ala ni‘amihi yazidkum, wa dzikrullaahi akbar, wallaahu ya‘lamu maa tashna‘uun.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!