MANFAAT MELAKSANAKAN SHOLAT JUMAT
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ.
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, rahimakumullah.
Puji dan syukur alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat Allah Robbul’izzati.
Pada kesempatan Jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini.
Solawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda Nabi besar Muhammad saw..
Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini, kelak di hari kiamat mendapatkan syafaat dari beliau. Amin.
Menghawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertakwa kepada Allah.
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.
Entah berapa ratus kali kita mengikuti shalat jumat seperti ini. Mestinya banyak sekali manfaat yang kita rasakan.
Namun sayang tidak semua umat Islam dapat merasakan manfaatnya karena menganggap bahwa shalat ju mat ini adalah ibadah rutin yang bersifat biasa-biasa saja.
Tentu kita tidak ingin kehadiran kita di tempat ini, tidak mendapatkan apa-apa.
Padahal Rasulullah saw. menyampaikan bahwa Jumat ini dengan Jumat yang berikutnya adalah sebagai sarana terbaik untuk menghapus semua dosa yang pernah kita perbuat satu minggu ini.
Beliau bersabda dalam hadits shahihnya:
“Salat yang lima waktu, salat Jum’at ke salat Jum’at selanjutnya, ini semua menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 233)

Yang namanya kita sebagai manusia tanpa disadari banyak sekali dosa-dosa yang kita perbuat dalam seminggu ini.
Nah dengan kita rajin shalat lima waktu ditambah salat Jumat, Allah akan menghapus bersih semua dosa-dosa kita, selama kita tidak bergelimang dalam dosa besar.
Kalau kita terlanjur berbuat dosa besar, maka tidak hanya cukup dengan shalat saja, tapi wajib bertaubat memohon ampun kepada Allah dengan banyak membaca istigfar.

Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, rahimakumullah.
Alangkah bersyukurnya kita, jika dosa-dosa yang telah kita perbuat diampuni oleh Allah.
Diantara ciri-ciri dosa kita diampuni, kita merasakan adanya kedamaian di dalam hati, ringan dalam beramal saleh, menunjukkan akhlak yang mulia dan selalu ingin bermanfaat bagi sesama.
Semua hal ini tidak mudah didapatkan, kecuali bagi orang-orang yang bersih hatinya dari dosa-dosa yang mengotorinya.
Agar shalat Jumat ini benar-benar menjadi sarana untuk menghapus dosa kita, maka mari kita penuhi hal-hal berikut:
1.Sebelum salat Jumat mandilah terlebih dahulu.
2.Pakailah pakaian yang terbaik dengan memakai wangi-wangian.
3.Datang lebih awal sebelum khatib naik mimbar.
4.Setelah tiba di masjid laksankan shalat sunnat tahiyyatul masjid.
5.Sembari menunggu khatib membacakan khutbah, perbanyaklah zikir dan membaca Al Quran.
6.Dengarkan khatib ketika membaca khutbah dan jangan melakukan apa pun yang bisa merusak pahala jumat, seperti berbicara, bermain HP dan lain-lain.
7.Laksanakan shalat Jumat benar-benar dengan niat yang tulus karena Allah semata-mata
8.Setelah shalat jumat jangan terburu-buru keluar, berzikirlah semampunya dan berdoalah dengan khusyu’.
بارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، وَلِجَمِيعِ المُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
Innal-hamda lillāhi, nahmaduhu wa nasta'īnu-hu wa nastaghfiruhu, wa na'ūdzu billāhi min syurūri anfusinā wa min sayyi'āti a'mālinā. Man yahdihillāhu fa lā mudhilla lah, wa man yudhlil fa lā hādiya lah.
Asyhadu allā ilāha illallāhu wahdahu lā syarīka lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasūluh. Shallallāhu 'alā nabiyyinā Muhammad wa 'alā ālihi wa ash-hābihi wa sallama taslīman katsīrā.


Komentar
Tuliskan Komentar Anda!